Rabu, 23 September 2009

Salah satu penyebab Gagal-nya Hipnoterapi

Dalam keseharian sebagai Hipnoterapis suatu saat kita akan menemui seorang klien yang direferensi oleh seseorang. Dalam kasus seperti ini pastikan klien benar-benar memiliki keinginan untuk sembuh dari masalahnya.
Seorang alumni AHI pernah melaporkan bahwa ia menerima klien yang diminta oleh istrinya untuk terapi karena suatu masalah.
Saat melakukan induksi si klien keluar masuk kondisi somnam dan tak bisa diregresi. Singkat cerita si terapis mencoba menggali keuntungan klien untuk bebas dari masalahnya seperti yang dituliskan di Intake Form. Dan ternyata si klien tidak menginginkan itu semua. Nah loooo....... .... lalu????
Ternyata yang mengisi Intake Form tersebut adalah istrinya. Jadi waktu berjam-jam yang telah dihabiskan menjadi percuma saja

Kasus lain lagi dialami oleh Hipnoterapis yang lain. Seorang klien merasakan manfaaat luar biasa dari sesi hipnoterapi. Ia cerita pada sahabatnya. Sahabat ini langsung menelepon adiknya yang ia pandang memiliki masalah serius untuk diselesaikan. Sahabat ini mendaftarkan adiknya untuk menjalani terapi.
Singkat cerita si adik dari sahabat ex-klien ini datang ke terapis dan kembali lagi somnambulisme tercapai tapi affect bridge tidak jalan. Ternyata masalah yang hendak dibereskan bagi si klien sudah tidak memicu emosi negatif seperti yang dilaporkan di awal. Kembali lagi akhirnya si klien menceritakan masalahnya yang lain dan si hinoterapis kembali harus memulai segalanya dari awal lagi.

Dari pengalaman tersebut maka untuk kasus-kasus seperti di atas kita harus tegas dan menanyakan segala sesuatunya di awal pada klien kita.
Tanyakan apa masalah yang hendak diselesaikannya, seberapa mengganggu masalah itu, siapa yang mengenalkan dia dengan hipnoterapi dan sejauh mana ia ingin sembuh.

Semoga hal ini dapat menjadi wawasan bagi kita semua.
Salam hangat dan selamat membantu orang lain dengan hipnoterapi
- 9 Juni 2009


Sumber :

Ariesandi
23 September 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar